Friday, 11 January 2013

Senat Peduli Pulau Badi


Akibat cuaca buruk dan curah hujan yang  tinggi melanda sebagian besar daerah Provinsi Sulawesi Selatan mengakibatkan terjadinya banjir dan puting beliung dimana-mana.Ditengah banyaknya daerah yang terkena bencana alam, otomatis relawan akan kesulitan untuk menjangkau seluruh daerah yang terkena bencana alam.

Di pagi hari Senin 7 january 2013 kami mendapat kabar buruk dari rumah kedua kami pulau Badi Desa Mattirodeceng Kecamatan Liukang Tuppabiring Kabupaten Pangkep, bahwa malamnya sekitar jam 01.00 pulau di terjang  anging puting beliung

Untuk memastikan kabar tersebut kami menelpon salah seorang warga pulau Badi “Pak Sahir”  dan dia membenarkan adanya bencana tersebut. Dia juga menjelaskan bahwa kurang lebih 20 rumah  hancur dan tidak ada korban jiwa  akibat anging puting beliung

Setelah berkomunikasi dengan warga pulau kami pun melakukan pertemuan dengan keluarga mahasiswa Kelautan untuk mendiskusikan mengenai pembentukan tim Peduli Pulau Badi.
Setelah tim terbentuk, mereka langsung melakukan penggalangan dana dari mahasiswa kelautan dan civitas akademika Fakultas Ilmu kelautan dan perikanan. Penggalangan dana ini dilaksanakan dari siang sampai malam hari.

Kesokan harinya Selasa 8 januari 2013 tim Peduli Pulau Badi berangkat menuju Pulau Badi. Hanya dua mahasiswa yang berangkat, karena banyak anggota tim yang enggang berangkat karena perkiraan ombak yang masih besar.

Tim berangkat dari Senat Mahasiswa Kelautan menuju pelabuhan Paotere. Dengan menggunakan perahu kayu  ukuran kecil tim bersama warga pulau Badi berangkat dengan perasaan yang sangat khawatir akan terjangan ombak yang besar. Perkiraan cuaca sebelum keberangkatan menjadi kenyataan di tengah perjalanan, kami tak henti-hentinya di terjan ombak yang tingginya sampai 3 m. Perjalanan yang biasanya hanya di tempuh 1,5 jam menjadi 2 jam lebih.

Setelah melalui perjalanan yang ekstrim akhirnya kami dapat berlabuh di dermaga pulau Badi. Setelah kami sampai di Pulau, kami langsung berkunjung ke rumah yang terkena bencana. Kami disambut hangat oleh warga pulau karena belum adanya tim relawan yang ke pulau Badi setelah di hantam angin puting beliung.

Dibawah terik matahari kami pun ditemani warga pulau “pak Muhaji” menegelilingi pulau untuk melihat langsung semua kondisi rumah yang terkena bencana, melihat  kondisi warga yang terkena dampak puting beliung dan mencatat berapa jumlah rumah yang rusak.

Adapun hasil yang kami dapatkan akibat anging puting beliung ini jumlah rumah yang rusak 25 buah 4 diantaranya rusak parah. Tidak ada korban luka-luka dan warga yang rumahnya rusak terpaksa harus tinggal sementara di rumah sanak keluarga atau tetangga. Ada pula yang sebagian rumah yang rusak sudah diperbaiaki oleh warga sendiri.

Malam harinya kami, warga dan pemerintah setempat berdiskusi dan membuat data yang valid mengenai nama-nama korban yang rumahnya rusak akibat terjangan puting beliung. Kami pun telah sepakat dengan warga pulau untuk mencarikan mereka bantuan secepat mungkin seperti seng dan balok kayu.

Adapun bantuan yang kami bawa dari hasil penggalangan dana kami serahhkan ke esokan harinya (Rabu 9 Januari 2013) sebelum kepulangan kami ke Makassar untuk mencarikan bantuan fisik.

0 comments :

Post a Comment