Tahukah anda bahwa Bumi yang
selama ini menjadi tempat makan, tidur, buang air hingga bercinta telah berusia
tak muda lagi. Apa ada yang tahu berapa
usianya. Silahkan Tanya pada nenek dari nenek dari nenek………dst , kalian. Atau pada manusia pertama
di muka Bumi, Nabi Adam AS.
Hari
bumi Internasional yang jatuh pada tanggal 22 April awalnya dicanangkan oleh
senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson
pada tahun 1970. Selain sebagai politisi, beliau juga merupakan pengajar dalam
bidang lingkungan hidup. Sebenarnya banyak hari untuk memperingati pentingnya,
hutan, laut, udara dan lingkungan hidup.
Bahkan idealnya
adalah setiap hari. Di tengah usia yang kian menua, Bumi bahkan harus memikul beban seluruh makhluk hidup, khususnya manusia.
adalah setiap hari. Di tengah usia yang kian menua, Bumi bahkan harus memikul beban seluruh makhluk hidup, khususnya manusia.
Bayangkan saja berapa pohon
yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas kalian, atau jangan Tanya
berapa ton ikan tiap harinya tersaji di meja makan kalian. Sekali lagi perut
Bumi diaborsi demi perhiasan ibu-ibu pejabat di gedung sana. Lalu apa yang bumi
dapat dari kalian. Hanyalah sampah sebagai ucapan terima kasih. (Muh. Ihsan, Kla 09)
Minggu pagi 21 April 2013
puluhan mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin, Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin, Setapak 22 Kelautan UNHAS dan komunitas Pro Iklim
Makassar, melaksanakan kegiatan Bersih Bawah Laut dan Pantai “LOSARI”.
Kegitan ini dilaksanakan
untuk menyambut hari bumi Internasional yang jatuh besok 22 April 2013. Adapun tema
yang diusung “Jangan biarkan Laut menjadi Kerajaan Sampah”.
Para aktivis kelautan ini
membersihkan sampah-sampah yang berserakan di permukaan laut dan dasar
laut losari. Banyaknya mahasiswa yang snorkling dan berenang di perairan pantai losari yang kotor dan air
yang nampak hitam sempat menjadi perhatian para pengunjung ikon wisata Kota Makassar.
Sampah-sampah yang
berserakan dikumpulkan di atas “gabus”, setelah berisi penuh kemudian di bawah
ke anjungan untuk di buang pada tempat sampah. Para aktivis ini sempat
kewalahan karena sampah yang ada di permukaan perairan pantai losari yang
sangat banyak.
Selain mengangkat sampah
yang ada di permukaan laut dan dasar perarian, tim juga membersikan sekitar
anjungan pantai bekerja sama dengan petugas kebersihan.
Tim juga melakukan orasi dan
membagikan selebaran kepada para pengunjung untuk mengajak kepada masyarakat untuk
tidak membuang sampah ke laut dan tidak menjadikan laut sebagai tempat sampah.
“Kegiatan ini bertujuan
untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa laut bukan tempat sampah,
karena laut memiliki potensi sumber daya alam yang begitu besar maka kalau
banyak sampah di laut tentu saja akan mengganggu kelestarian ekosistem
di laut. Adapun tujuan lainnya adalah untuk menambah nilai estetika ikon
parawisata Makassar” tutur Aswin selaku
penanggung jawab kegiatan.
Secara terpisah iccank dari
Marine Science Diving Club mengatakan selain sampah plastik atau yang bisa di
lihat secara kasat mata, masih ada sampah yang lain dan lebih berbahaya untuk
ekosistem laut yakni limbah dari penduduk kota yang langsung di buang ke laut. Selamatkan
Bumi dengan lestraikan laut karena 78.9% luas bumi ini adalah laut.
do'a bersama sebelum kegiatan (dok. uga) |
orasi Iccank (dok. Uga) |
foto depan spanduk (dok. uga) |
mengumpulkan sampah dari permukaan dan dasar laut (dok. Uga) |
Orasi hastuti (dok. Uga) |
mengumpulkan sampah dari permukaan dan dasar laut (dok. Uga) |
sampah di bawa ke penampungan (dok. uga |
foto tim setelah kegiatan (dok. Jun) |
0 comments :
Post a Comment