Sunday, 21 April 2013

#EarthDay (Bersih Bawah Laut dan Pantai “LOSARI”)

Tahukah anda bahwa Bumi yang selama ini menjadi tempat makan, tidur, buang air hingga bercinta telah berusia tak muda lagi.  Apa ada yang tahu berapa usianya. Silahkan Tanya pada nenek dari nenek dari  nenek………dst , kalian. Atau pada manusia pertama di muka Bumi, Nabi  Adam AS. 
Hari bumi Internasional yang jatuh pada tanggal 22 April awalnya dicanangkan oleh senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson pada tahun 1970. Selain sebagai politisi, beliau juga merupakan pengajar dalam bidang lingkungan hidup. Sebenarnya banyak hari untuk memperingati pentingnya, hutan, laut,  udara dan lingkungan hidup. Bahkan idealnya 
 adalah setiap hari. Di tengah usia yang kian menua, Bumi bahkan harus memikul beban seluruh makhluk hidup, khususnya manusia.

 
Bayangkan saja berapa pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas kalian, atau jangan Tanya berapa ton ikan tiap harinya tersaji di meja makan kalian. Sekali lagi perut Bumi diaborsi demi perhiasan ibu-ibu pejabat di gedung sana. Lalu apa yang bumi dapat dari kalian. Hanyalah sampah sebagai ucapan terima kasih. (Muh. Ihsan, Kla 09)
Minggu pagi 21 April 2013 puluhan mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin, Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin, Setapak 22 Kelautan UNHAS dan komunitas Pro Iklim Makassar, melaksanakan kegiatan Bersih Bawah Laut dan Pantai “LOSARI”. 
Kegitan ini dilaksanakan untuk menyambut hari bumi Internasional yang jatuh besok 22 April 2013. Adapun tema yang diusung “Jangan biarkan Laut menjadi Kerajaan Sampah”. 
Para aktivis kelautan ini membersihkan sampah-sampah yang berserakan di permukaan laut  dan dasar laut losari. Banyaknya mahasiswa yang snorkling  dan berenang di perairan pantai losari yang kotor dan air yang nampak hitam sempat menjadi perhatian para pengunjung ikon wisata Kota Makassar.
Sampah-sampah yang berserakan dikumpulkan di atas “gabus”, setelah berisi penuh kemudian di bawah ke anjungan untuk di buang pada tempat sampah. Para aktivis ini sempat kewalahan karena sampah yang ada di permukaan perairan pantai losari yang sangat banyak.
Selain mengangkat sampah yang ada di permukaan laut dan dasar perarian, tim juga membersikan sekitar anjungan pantai bekerja sama dengan petugas kebersihan.
Tim juga melakukan orasi dan membagikan selebaran kepada para pengunjung untuk mengajak kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke laut dan tidak menjadikan laut sebagai tempat sampah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa laut bukan tempat sampah, karena laut memiliki potensi sumber daya alam yang begitu besar maka kalau banyak sampah di laut tentu saja akan mengganggu kelestarian ekosistem di laut. Adapun tujuan lainnya adalah untuk menambah nilai estetika ikon parawisata Makassar”  tutur Aswin selaku penanggung jawab kegiatan.
Secara terpisah iccank dari Marine Science Diving Club mengatakan selain sampah plastik atau yang bisa di lihat secara kasat mata, masih ada sampah yang lain dan lebih berbahaya untuk ekosistem laut yakni limbah dari penduduk kota yang langsung di buang ke laut. Selamatkan Bumi dengan lestraikan laut karena 78.9% luas bumi ini adalah laut.

do'a bersama sebelum kegiatan (dok. uga)

orasi Iccank (dok. Uga)

foto depan spanduk (dok. uga)

mengumpulkan sampah dari permukaan dan dasar laut (dok. Uga)

Orasi hastuti (dok. Uga)


mengumpulkan sampah dari permukaan dan dasar laut (dok. Uga)

sampah di bawa ke penampungan (dok. uga

foto tim setelah kegiatan (dok. Jun)


0 comments :

Post a Comment