Menyambut Hari Nelayan Nasional 6 April 2013

Gaung Hari Nelayan setiap 6 April masih terdengar senyap, sesunyi perhatian negara terhadap nasib kaum nelayan. Sekian kalinya Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tahun, selama itu pula nasib nelayan tak beranjak membaik.

Aksi Menyambut Hari Nelayan

sumber daya laut yang melimpah namun nasib nelayan kita belum sepenuhnya sejahtera" hanya sepenggal kalimat yang membuat puluhan mahasiswa dari Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di bawah terik matahari depan pintu I Kampus Unhas.

In Memoriam Recky Gloria Randabunga

Hampir seluruh mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin berpakaian hitam ke kampus Jumat 12 April 2013. tepat 1 tahun kepergian saudara kami "Recky Gloria Randabunga". .

Bermula di hampir 'NOL'

Perjalanan kelembagaan dalam kesehariannya adalah sebuah bentuk siklus tanggung jawab yang terus berputar dari awal sampai akhir dan kembali lagi ke alwal yang tentunya berdasarkan amanah konstitusi.

Cukur Bawah Laut Pertama di Indonesia

Minggu 13 januari 2013 tepatnya di perairan tanjung Bira kabupaten Bulukumba, Senat mahasiswa kelautan Universitas Hasanuddin bekerja sama Anda dive center, PNPM Parawisata Desa bira dan Marine Science diving Club Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan unik yang tidak pernah dilaksankan di Indonesia.

Thursday, 2 January 2014

KELAS BAHASA INGGRIS

Terlepas dari masalah kelembagaan yang terjadi pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, sekitar 30 mahasiswa kelautan mengadakan kelas bahasa inggris dan diskusi  bersama di pelataran Senat Mahasiswa Ilmu Kelautan Unhas pada kamis sore 19/12/2013. Dibawakan langsung oleh salah satu alumnus kelautan, Wawan Mangile angkatan 2003, peserta diskusi duduk tenang tapi santai menyimak pembicaraan pemateri.


Dibuka dengan memotivasi adik-adik mahasiwa kelautan, Wawan, mengajak untuk terus semangat dalam mencari ilmu pengetahuan, baik dengan formalitas kuliah maupun dengan cara berkomunikasi atau dengan bergaul. Terlepas dari pokok bahasan belajar berbahasa inggris, Wawan menggambarkan beberapa kondisi kelautan di luar negeri yang harusnya memotivasi kita untuk terus ingin mencari ilmu pengetahuan, khususnya terkait ilmu kelautan. Peserta diskusi juga begitu aktif dalam sharing bersama tentang pentingnya berbahasa inggris. Wawan memberi 3 poin penting dalam sharing dan diskusi ini, yakni dengan menekankan ekspektasi atau harapan untuk masa depan, spesifikkan keilmuan kita, dan kemudian seberapa besar passion kita untuk harapan tadi menjadi nyata.

Belajar Bersama Bahasa Inggris ini tidak hanya dilakukan sekali melainkan rutin setiap 3 kali seminggu, yang difasilitasi oleh Baso Hamdani, mahasiswa kelautan angkatan 2008 yang juga mantan ketua KORPALA unhas periode 2011-2012. Dengan pengalaman yang telah beberapa kali keluar negeri, Baso mengajak kita agar tidak hanya belajar di dalam negeri saja tapi ilmu pengetahuan dari luar negeri dapat menjadi sesuatu bermanfaat untuk kita dan negara kita. Dan bahasa inggris inilah salah satu media penting  untuk kita dapat berinteraksi dengan masyarakat di luar negeri dalam mencari ilmu pengetahuan. Beliau juga menyarankan, bahwa bahasa inggris jangan dijadikan sesuatu yang menjadikan kita lupa dengan bahasa kita sendiri, yakni bahasa indonesia dan juga bahasa daerah. Selain kelas bahasa inggris, akan ada juga diskusi lain yang juga spesifik seperti diskusi mangrove, diskusi karang, ikan, lamun, dan banyak lainnya.