Akibat cuaca
buruk dan curah hujan yang tinggi
melanda sebagian besar daerah Provinsi Sulawesi Selatan mengakibatkan terjadinya
banjir dan puting beliung dimana-mana.Ditengah banyaknya daerah
yang terkena bencana alam, otomatis relawan akan kesulitan untuk menjangkau
seluruh daerah yang terkena bencana alam.
Di pagi hari Senin 7 january
2013 kami mendapat kabar buruk dari rumah kedua kami pulau Badi Desa Mattirodeceng Kecamatan Liukang Tuppabiring Kabupaten
Pangkep, bahwa malamnya sekitar jam 01.00 pulau di terjang anging puting beliung
Untuk memastikan kabar
tersebut kami menelpon salah seorang warga pulau Badi “Pak Sahir” dan dia membenarkan adanya bencana tersebut.
Dia juga menjelaskan bahwa kurang lebih 20 rumah hancur dan tidak ada korban jiwa akibat anging puting beliung
Setelah berkomunikasi dengan
warga pulau kami pun melakukan pertemuan dengan keluarga mahasiswa Kelautan
untuk mendiskusikan mengenai pembentukan tim Peduli Pulau Badi.
Setelah tim terbentuk,
mereka langsung melakukan penggalangan dana dari mahasiswa kelautan dan civitas
akademika Fakultas Ilmu kelautan dan perikanan. Penggalangan dana ini
dilaksanakan dari siang sampai malam hari.
Kesokan harinya Selasa 8
januari 2013 tim Peduli Pulau Badi berangkat menuju Pulau Badi. Hanya dua
mahasiswa yang berangkat, karena banyak anggota tim yang enggang berangkat
karena perkiraan ombak yang masih besar.
Tim berangkat dari Senat
Mahasiswa Kelautan menuju pelabuhan Paotere. Dengan menggunakan perahu kayu ukuran kecil tim bersama warga pulau Badi
berangkat dengan perasaan yang sangat khawatir akan terjangan ombak yang besar.
Perkiraan cuaca sebelum keberangkatan menjadi kenyataan di tengah perjalanan,
kami tak henti-hentinya di terjan ombak yang tingginya sampai 3 m. Perjalanan yang
biasanya hanya di tempuh 1,5 jam menjadi 2 jam lebih.
Setelah melalui perjalanan
yang ekstrim akhirnya kami dapat berlabuh di dermaga pulau Badi. Setelah kami
sampai di Pulau, kami langsung berkunjung ke rumah yang terkena bencana. Kami disambut
hangat oleh warga pulau karena belum adanya tim relawan yang ke pulau Badi
setelah di hantam angin puting beliung.
Dibawah terik matahari kami
pun ditemani warga pulau “pak Muhaji” menegelilingi pulau untuk melihat
langsung semua kondisi rumah yang terkena bencana, melihat kondisi warga yang terkena dampak puting beliung
dan mencatat berapa jumlah rumah yang rusak.
Adapun hasil yang kami
dapatkan akibat anging puting beliung ini jumlah rumah yang rusak 25 buah 4
diantaranya rusak parah. Tidak ada korban luka-luka dan warga yang rumahnya
rusak terpaksa harus tinggal sementara di rumah sanak keluarga atau tetangga. Ada
pula yang sebagian rumah yang rusak sudah diperbaiaki oleh warga sendiri.
Malam harinya kami, warga
dan pemerintah setempat berdiskusi dan membuat data yang valid mengenai
nama-nama korban yang rumahnya rusak akibat terjangan puting beliung. Kami pun
telah sepakat dengan warga pulau untuk mencarikan mereka bantuan secepat
mungkin seperti seng dan balok kayu.
Adapun bantuan yang kami
bawa dari hasil penggalangan dana kami serahhkan ke esokan harinya (Rabu 9 Januari
2013) sebelum kepulangan kami ke Makassar untuk mencarikan bantuan fisik.