Menyambut Hari Nelayan Nasional 6 April 2013

Gaung Hari Nelayan setiap 6 April masih terdengar senyap, sesunyi perhatian negara terhadap nasib kaum nelayan. Sekian kalinya Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tahun, selama itu pula nasib nelayan tak beranjak membaik.

Aksi Menyambut Hari Nelayan

sumber daya laut yang melimpah namun nasib nelayan kita belum sepenuhnya sejahtera" hanya sepenggal kalimat yang membuat puluhan mahasiswa dari Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di bawah terik matahari depan pintu I Kampus Unhas.

In Memoriam Recky Gloria Randabunga

Hampir seluruh mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin berpakaian hitam ke kampus Jumat 12 April 2013. tepat 1 tahun kepergian saudara kami "Recky Gloria Randabunga". .

Bermula di hampir 'NOL'

Perjalanan kelembagaan dalam kesehariannya adalah sebuah bentuk siklus tanggung jawab yang terus berputar dari awal sampai akhir dan kembali lagi ke alwal yang tentunya berdasarkan amanah konstitusi.

Cukur Bawah Laut Pertama di Indonesia

Minggu 13 januari 2013 tepatnya di perairan tanjung Bira kabupaten Bulukumba, Senat mahasiswa kelautan Universitas Hasanuddin bekerja sama Anda dive center, PNPM Parawisata Desa bira dan Marine Science diving Club Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan unik yang tidak pernah dilaksankan di Indonesia.

Saturday, 27 April 2013

Serah Terima Donasi Buku Warga Binaan RUTAN Kelas IIB Kab. Barru


Foto Bersama


Buku adalah jendela dunia, ini mungkin sudah sering sekali di dengar, mungkin dari Sekolah dasar kita sudah dengar itu. Tidak ada, satu buku pun yang pernah ditulis di dunia yang tidak membawa manfaat. Setiap buku akan membawa manfaat kepada kita jika kita mampu menangkap makna dan hikmah. Satu-satunya buku yang tidak membawa manfaat adalah buku yang tidak pernah kita baca. 
 
Berangkat dari pemikiran sederhana di atas Senat mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin bekerja sama Kampung Buku  dan Kedai Buku jenny Sabtu 27 April 2013 menyerahkan donasi buku untuk warga binaan Rumah Tahanan (RUTAN) Kelas IIB Kabupaten Barru. 
 
Puluhan pengurus Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin dan perwakilan dari kampung Buku di terima langsung oleh Kepala Unit Tahanan RUTAN Kelas IIB Kabupaten Barru, bapak Ridwan SH saat tiba di RUTAN Kelas IIB Kabupaten Barru
 
Penyerahan buku secara simbolis diserahkan Nirwan selaku ketua senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin kepada Kepala Unit Tahanan RUTAN kabupaten Barru di hadapan ratusan warga binaan dan pengawai Rumah Tahanan Kelas IIB kabupaten Barru, saat upacara peringatan hari bakti permasyarakatan.
 
kurang lebih 1000 buku dan majalah dengan jenis koleksi buku keagamaan, lingkungan hidup, mata pelajaran sekolah dan umum. Semuanya ini dibawa langsung kedalam ruangan pendidikan RUTAN untuk dijadikan perpustakaan warga binaan. 
 
Kegiatan yang betema sebarkan ilmu dengan berbagi buku bertujuan untuk  Membudayakan gemar membaca pada warga binaan, Membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi kemudahan kepada warga dalam mencari literature bacaan, dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan social dan politik, dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik, dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia, dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa, dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial. Ungkap Abdul Thalib selaku ketua panitia.
 
Jangan selalu berpikir negative kepada masyarakat yang sedang menjalani hukuman di Rumah Tahanan, pungkas thalib.

Sunday, 21 April 2013

#EarthDay (Bersih Bawah Laut dan Pantai “LOSARI”)

Tahukah anda bahwa Bumi yang selama ini menjadi tempat makan, tidur, buang air hingga bercinta telah berusia tak muda lagi.  Apa ada yang tahu berapa usianya. Silahkan Tanya pada nenek dari nenek dari  nenek………dst , kalian. Atau pada manusia pertama di muka Bumi, Nabi  Adam AS. 
Hari bumi Internasional yang jatuh pada tanggal 22 April awalnya dicanangkan oleh senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson pada tahun 1970. Selain sebagai politisi, beliau juga merupakan pengajar dalam bidang lingkungan hidup. Sebenarnya banyak hari untuk memperingati pentingnya, hutan, laut,  udara dan lingkungan hidup. Bahkan idealnya 
 adalah setiap hari. Di tengah usia yang kian menua, Bumi bahkan harus memikul beban seluruh makhluk hidup, khususnya manusia.

 
Bayangkan saja berapa pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas kalian, atau jangan Tanya berapa ton ikan tiap harinya tersaji di meja makan kalian. Sekali lagi perut Bumi diaborsi demi perhiasan ibu-ibu pejabat di gedung sana. Lalu apa yang bumi dapat dari kalian. Hanyalah sampah sebagai ucapan terima kasih. (Muh. Ihsan, Kla 09)
Minggu pagi 21 April 2013 puluhan mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin, Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin, Setapak 22 Kelautan UNHAS dan komunitas Pro Iklim Makassar, melaksanakan kegiatan Bersih Bawah Laut dan Pantai “LOSARI”. 
Kegitan ini dilaksanakan untuk menyambut hari bumi Internasional yang jatuh besok 22 April 2013. Adapun tema yang diusung “Jangan biarkan Laut menjadi Kerajaan Sampah”. 
Para aktivis kelautan ini membersihkan sampah-sampah yang berserakan di permukaan laut  dan dasar laut losari. Banyaknya mahasiswa yang snorkling  dan berenang di perairan pantai losari yang kotor dan air yang nampak hitam sempat menjadi perhatian para pengunjung ikon wisata Kota Makassar.
Sampah-sampah yang berserakan dikumpulkan di atas “gabus”, setelah berisi penuh kemudian di bawah ke anjungan untuk di buang pada tempat sampah. Para aktivis ini sempat kewalahan karena sampah yang ada di permukaan perairan pantai losari yang sangat banyak.
Selain mengangkat sampah yang ada di permukaan laut dan dasar perarian, tim juga membersikan sekitar anjungan pantai bekerja sama dengan petugas kebersihan.
Tim juga melakukan orasi dan membagikan selebaran kepada para pengunjung untuk mengajak kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke laut dan tidak menjadikan laut sebagai tempat sampah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa laut bukan tempat sampah, karena laut memiliki potensi sumber daya alam yang begitu besar maka kalau banyak sampah di laut tentu saja akan mengganggu kelestarian ekosistem di laut. Adapun tujuan lainnya adalah untuk menambah nilai estetika ikon parawisata Makassar”  tutur Aswin selaku penanggung jawab kegiatan.
Secara terpisah iccank dari Marine Science Diving Club mengatakan selain sampah plastik atau yang bisa di lihat secara kasat mata, masih ada sampah yang lain dan lebih berbahaya untuk ekosistem laut yakni limbah dari penduduk kota yang langsung di buang ke laut. Selamatkan Bumi dengan lestraikan laut karena 78.9% luas bumi ini adalah laut.

do'a bersama sebelum kegiatan (dok. uga)

orasi Iccank (dok. Uga)

foto depan spanduk (dok. uga)

mengumpulkan sampah dari permukaan dan dasar laut (dok. Uga)

Orasi hastuti (dok. Uga)


mengumpulkan sampah dari permukaan dan dasar laut (dok. Uga)

sampah di bawa ke penampungan (dok. uga

foto tim setelah kegiatan (dok. Jun)


Friday, 12 April 2013

In Memoriam Recky Gloria Randabunga

Hampir seluruh mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin berpakaian hitam ke kampus Jumat 12 April 2013. tepat 1 tahun kepergian saudara kami "Recky Gloria Randabunga". .
Untuk mengenan kepergian saudara kami, Senat Mahasiswa Kelautan melakukan kegiatan in Memoriam (mengenang 1 tahun kepergian Recky Gloria Randabunga 12 April 2012-12 April 2013).
Sore hari pulahan mahasiswa berkumpul di Panggung depan Senat Kelautan bercerita mengenai Recky Gloria . ada yang menceritakan kebiasan waktu masih hidup, kebaikannnya dan banyak yang lain.tak canggung-canggung banyak yang menangis.
Kegiatan ini ditutup dengan do'a Bersama yang penuh khidmat.



Friday, 5 April 2013

Aksi Menyambut Hari Nelayan


"sumber daya laut yang melimpah namun nasib nelayan kita belum sepenuhnya sejahtera" hanya sepenggal kalimat yang membuat puluhan mahasiswa dari Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di bawah terik matahari depan pintu I Kampus Unhas Jumat (5/4/13).

Aksi unjuk rasa dilakukan untuk menyambut Hari Nelayan Nasional yang jatuh pada Sabtu, 6 April 2013, besok.

Koordinator aksi, Nizar, mengatakan, potensi sumber daya laut yang begitu besar belum berbanding lurus dengan kenyataan kehidupan masyarakat nelayan. Hal itu terjadi, karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap nelayan tradisional. Dalam mengambil kebijakan, misalnya, masih banyak impor ikan dan belum meratanya BBM bersubsidi bagi nelayan.

Adapun tuntutan dalam aksi ini kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk segera mensejahterakan nelayan dengan :                                            
·         Subsidi BBM yang merata untuk nelayan
·         pendidikan dan kesehatan gratis yang layak
·         Mencabut kebijakan impor ikan
·         Memperkuat pertahanan di perbatasan laut Indonesia




Thursday, 4 April 2013

Menyambut Hari Nelayan Nasional 6 April 2013




Indonesia memiliki wilayah sebagian besarnya adalah laut, dan tidak bisa dipungkiri kekayaan laut Indonesia pastilah besar. Luas laut Indonesia yang mencapai 5,8 juta km2, terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teritorial, 2,8 juta km2 perairan pedalaman dan kepulauan, 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), serta terdiri lebih dari 17.500 pulau, menyimpan kekayaan yang luar biasa. Jika dikelola dengan baik, potensi kelautan Indonesia diperkirakan dapat memberikan penghasilan lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun. Namun yang dikembangkan kurang dari 10 persen. Dengan laut yang sangat luas itu, potensi ekonomi laut Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dollar AS per tahun, atau dapat dikatakan setara dengan 10 kali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012. Oleh karena itu, apabila seluruh potensi kelautan ini dikelola dengan baik maka diperkirakan 85% perekonomian nasional bakal sangat bergantung pada sumber daya kelautan.

Hanya saja besar potensi tersebut belum berbanding lurus dengan kenyataan kehidupan masyarakat nelayan di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statisti (BPS) sekitar 30,02 juta penduduk berada dalam kondisi miskin dan tercatat jumlah nelayan miskin mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari jumlah penduduk miskin nasional, dan mayoritas adalah nelayan tradisional.

Gaung Hari Nelayan setiap 6 April masih terdengar senyap, sesunyi perhatian negara terhadap nasib kaum nelayan. Sekian kalinya Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tahun, selama itu pula nasib nelayan tak beranjak membaik. Masalah yang dihadapi nelayan saat ini karena masih sangat kurangnya perhatian dari pengambil kebijakan (pemerintah). Permasalahan  klasik masih saja terus terjadi di kalangan nelayan seperti kebijakan impor ikan, belum meratanya BBM bersubsidi untuk nelayan, pendidikan yang layak, kesehatan yang layak dan regulasi kebijakan (Undang-undang) yang selalu merugikan nelayan.

Di tengah kesulitan nelayan mencari ikan, arus ikan impor deras mengalir seolah menjadi jalan pintas bagi pemenuhan kebutuhan ikan dalam negeri. Kebijkan ini sangat bertentangan dengan kenyataan sumber daya alam laut Indonesia yang sangat melimpah. Dalam dua-tiga tahun terakhir, arus impor ikan terus meningkat melalu pengusaha-pengusaha besar. “Pemerintah, khususnya Menteri Kelautan dan Perikanan tidak berpihak pada nelayan. Sudah jelas impor ikan sama saja membunuh nelayan tradisional. Seharusnya KKP bukannya mengeluarkan kebijakan impor ikan, tapi bagaimana meningkatkan kuantitas hasil tangkapan ikan nelayan sendiri,”

nelayan harus  diimbangi dengan langkah penguatan dan pemberdayaan nelayan kecil yang mendominasi negeri bahari ini seperti pendidikan dan kesehatan gratis yang layak untuk keluarga nelayan sebagai cikal bakal untuk peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, karena seperti yang kita ketahui kondisi pendidikan dan kesehatan di daerah pesisir terutama pulau-pulau kecil sangatlah memprihatinkan. Masalah lain yakni masih lemahnya pertahanan dan ketahanan di perbatasan laut kita karena masih banyaknya pencuri ikan masuk ke Indonesia.

Untuk itu kami menuntut kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk segera mensejahterakan nelayan dengan :
                                                                     
·         Subsidi BBM yang merata untuk nelayan
·         pendidikan dan kesehatan gratis yang layak
·         Mencabut kebijakan impor ikan
·         Memperkuat pertahanan di perbatasan laut Indonesia