Perubahan iklim
merupakan salah satu dari bebebrapa faktor yang mempengaruhi penghidupan di
Indonesia. Perubahan pada parameter niklim di negeri ini telah diamati oleh
banyak ahli. Tingginya intensitas bencana alam yang melanda negeri kita ini,
perubahan pola hujan dan kekeringan, serta musim yang sulit untuk
diprediksi oleh petani dan nelayan adalah merupakan pengalaman yang umum
dialami oleh masyarakat di daerah pesisir, pedesaan dan perkotaan
di Indonesia.
Kamis, 28 Feruari 2013 bertempat di Swiss
Belinn Hotel Makassar, Oxfam melaksanakan bincang-bincang tetang masyarakat
dan adaptasi perubahan iklim. Kegiatan ini adalah bagian dari Proyek uji coba
ini the Eastern Indonesia Climate Adaptation Network (EI-CAN) atau Jaringan
Adaptasi Perubahan Iklim Indonesia Timur.
Sekitar 50 peserta
hadir dari berbagai elemen yakni pemerintahan, LSM, akedemisi, masyrakat sipil,
mahasiswa, dan berbagai komunitas. Kami dari Senat Mahasiswa Kelautan turut
ambil bagian dalam bincang-bincang ini.
Hadir
sebagai pembicara kanda Carlo, kanda
Kamaruddin Azis (Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Unhas) dan dipandu oleh kak
jimpe dari Inninawa. Kak Jimpe membuka acara dengan memberikan cerita dari
nelayan tambak yang ada di Lakkang “jika musim hujan ikan-ikan yang ada di
tambak di beri Extra joss”.
Terjadinya
pemanasan global merupakan suatu bentuk ketidakadilan antara penduduk kota dan
desa, karena penduduk kota yang melakukan kemudian penduduk desa yang
bertanggung jawab. pola pikir bisa berubah, tapi pola hidup sulit untuk diubah.
Ungkap kak Carlo
Sedangkan
kanda Kamaruddin Azis mengunkapkan Mestinya diabangun kolaborasi antara
pemerintah, LSM, dan masyarakat untuk menghadapi pemanasan global yang menjadi
penyebab perubahan iklim
Lain
hal nya Nirwan sebagai ketua Senat Mahasiswa Kelautan Unhas mengunkapkan tahun 2050
nanti losari akan tenggelam. Data ini merupakan hasil penelitian dari salah
satu mahasiswa Kelautan Unhas.
Adapun
kesimpulan dari kegiatan ini adalah perlunya kerja sama semua elemen dan
perencanaan yang matang untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim
ungkap kak Jimpe sebelum menutup acara.
0 comments :
Post a Comment