Menyambut Hari Nelayan Nasional 6 April 2013

Gaung Hari Nelayan setiap 6 April masih terdengar senyap, sesunyi perhatian negara terhadap nasib kaum nelayan. Sekian kalinya Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tahun, selama itu pula nasib nelayan tak beranjak membaik.

Aksi Menyambut Hari Nelayan

sumber daya laut yang melimpah namun nasib nelayan kita belum sepenuhnya sejahtera" hanya sepenggal kalimat yang membuat puluhan mahasiswa dari Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di bawah terik matahari depan pintu I Kampus Unhas.

In Memoriam Recky Gloria Randabunga

Hampir seluruh mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin berpakaian hitam ke kampus Jumat 12 April 2013. tepat 1 tahun kepergian saudara kami "Recky Gloria Randabunga". .

Bermula di hampir 'NOL'

Perjalanan kelembagaan dalam kesehariannya adalah sebuah bentuk siklus tanggung jawab yang terus berputar dari awal sampai akhir dan kembali lagi ke alwal yang tentunya berdasarkan amanah konstitusi.

Cukur Bawah Laut Pertama di Indonesia

Minggu 13 januari 2013 tepatnya di perairan tanjung Bira kabupaten Bulukumba, Senat mahasiswa kelautan Universitas Hasanuddin bekerja sama Anda dive center, PNPM Parawisata Desa bira dan Marine Science diving Club Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan unik yang tidak pernah dilaksankan di Indonesia.

Thursday, 28 February 2013

Berpartisipasi dalam Bincang-Bincang "Masyarakat dan Adaptasi Perubahan Iklim"

Kak Komar lagi presentasi. sumber : @nyomnyomz

Perubahan iklim merupakan salah satu dari bebebrapa faktor yang mempengaruhi penghidupan di Indonesia. Perubahan pada parameter niklim di negeri ini telah diamati oleh banyak ahli. Tingginya intensitas bencana alam yang melanda negeri kita ini, perubahan pola hujan dan kekeringan, serta musim yang sulit untuk diprediksi  oleh petani dan nelayan adalah merupakan pengalaman yang umum dialami  oleh masyarakat  di daerah pesisir, pedesaan dan perkotaan di Indonesia.

Kamis, 28 Feruari 2013 bertempat di Swiss Belinn Hotel Makassar, Oxfam  melaksanakan bincang-bincang tetang masyarakat dan adaptasi perubahan iklim. Kegiatan ini adalah bagian dari Proyek uji coba ini the Eastern Indonesia Climate Adaptation Network (EI-CAN) atau Jaringan Adaptasi Perubahan Iklim Indonesia Timur. 

Sekitar 50 peserta hadir dari berbagai elemen yakni pemerintahan, LSM, akedemisi, masyrakat sipil, mahasiswa, dan berbagai komunitas. Kami dari Senat Mahasiswa Kelautan turut ambil bagian dalam bincang-bincang ini.

Hadir sebagai pembicara kanda Carlo,  kanda Kamaruddin Azis (Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Unhas) dan dipandu oleh kak jimpe dari Inninawa. Kak Jimpe membuka acara dengan memberikan cerita dari nelayan tambak yang ada di Lakkang “jika musim hujan ikan-ikan yang ada di tambak di beri Extra joss”.

Terjadinya pemanasan global merupakan suatu bentuk ketidakadilan antara penduduk kota dan desa, karena penduduk kota yang melakukan kemudian penduduk desa yang bertanggung jawab. pola pikir bisa berubah, tapi pola hidup sulit untuk diubah. Ungkap kak Carlo

Sedangkan kanda Kamaruddin Azis mengunkapkan Mestinya diabangun kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan masyarakat untuk menghadapi pemanasan global yang menjadi penyebab perubahan iklim

Lain hal nya Nirwan sebagai ketua Senat Mahasiswa Kelautan Unhas mengunkapkan tahun 2050 nanti losari akan tenggelam. Data ini merupakan hasil penelitian dari salah satu mahasiswa Kelautan Unhas.

Adapun kesimpulan dari kegiatan ini adalah perlunya kerja sama semua elemen dan perencanaan yang matang untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim ungkap kak Jimpe sebelum menutup acara.











Wednesday, 27 February 2013

“Sebarkan Ilmu dengan Berbagi Buku”




Membaca merupakan hal yang sangat penting karena dapat membuka wawasan baru. Banyak hal-hal baru yang akan Anda temukan dalam sebuah bacaan. Hal-hal yang belum pernah kita ketahui. Bahkan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah Anda bayangkan ada.

Membaca dapat mencerdaskan intelektual, spiritual, emosional, dan kepercayaan diri yang berpadu dengan kerendahan hati. Membaca akan membuka peluang kita untuk menyerap sebanyak mungkin ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Membaca akan menumbuhkan kemampuan kita untuk berpikir kreatif, kritis, analitis dan imajinatif. Melalui membaca kita akan membentuk kemampuan berpikir lewat proses: menangkap gagasan/informasi, memahami, mengimajinasikan, menerapkan dan mengekspresikan.

Banyak yang mengatakan buku adalah jendela dunia. Betul sekali, buku adalah jendela dunia. Dengan membuka buku berarti Anda membuka jendela dunia. Anda bisa melihat keluar, sesuatu yang baru atau pemandangan yang berbeda dengan apa yang ada di rumah kita. Yang dimaksud rumah adalah pikiran kita saat ini. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan membaca sebuah buku berarti kita membuka cakrawala.

Membaca buku adalah kita menyelami dunia lain, yaitu sebuah dunia yang ada di dalam pikiran orang lain. Sementara setiap orang memiliki dunia masing-masing. Dengan membaca buku kita akan menyelami berbagai dunia orang lain yang akan memberikan kita kebijaksanaan yang lebih mendalam dalam menghadapi hidup.

Tidak ada, satu buku pun yang pernah ditulis di dunia yang tidak membawa manfaat. Setiap buku akan membawa manfaat kepada kita jika kita mampu menangkap makna dan hikmah. Jika kita masih kesulitan menangkap makna dan hikmah dari suatu buku, berarti kita harus meningkatkan keterbukaan pikiran kita. Hikmah dan makna sebuah buku tidak akan masuk ke dalam pikiran yang tertutup.

Satu-satunya buku yang tidak membawa manfaat adalah buku yang tidak pernah kita baca. Sekali kita membaca buku, maka makna dan hikmah buku tersebut bisa masuk ke dalam pikiran kita jika pikiran kita terbuka. Anda adalah salah seorang yang memiliki pikiran terbuka, saya yakin. Sebab Anda mampu membaca artikel ini sampai pada paragrap ini. Ini berarti, Anda akan mampu menerima makna dan hikmah dari buku manapun yang Anda baca

Perpuskaan merupakan sumber segala ilmu pengetahuan. Diera globalisasi saat ini perpustakaan merupakan bagian yang sangat berpengaruh dalam kemajuan. Dimana sebuah perpustakaan sangat berpengaruh  untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang dapat digunakan sebagai sarana  kegiatan untuk berpikir, berkomunikasi dan belajar yang semua itu dibangun atas ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa kita dapat melalui banyak membaca buku. Adapun keunggulan didirikannya perpustakaan adalah untuk menarik minat baca sehingga kita dapat memperoleh informasi yang diinginkannya dengan mudah melalui sarana perpustakaan. Yang mengoleksi berbagai kumpulan buku-buku yang terdiri dari berbagai bidang sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk mengetahui perkembangan yang terjadi diera globalisasi saat ini.

Menjadi warga binaan Rumah Tahanan bukan berarti mereka harus terasing dari cakrawala pengetahuan. Meski fisik mereka terpenjara tapi hati dan pikiran mereka harus tetap merdeka. Warga binaan rumah tahanan, secara psikologis akan merasa terasingkan jika berada dalam jeruji besi. Pemikiran mereka yang sebelumnya cenderung ke yang salah  akan lambat laung berubah jika mereka mendapatkan referensi atau contoh perilaku yang baik, yakni salah satunya dengan buku

Berangkat dari pemikiran diatas maka kami dari Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin dan Warga Binaan Rumah Tahanan Kelas II B Kabupaten Barru, Insya Allah akan melakukan pengadaan buku perpustakaan sebagai wujud kepedulian pentingnya membaca.

            Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah Membudayakan gemar membaca pada warga , Membantu mencerdaskan kehidupan bangsa, Memberi kemudahan kepada warga dalam mencari literature bacaan, Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik, Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik, Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia, Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa, serta Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

Dengan mengusung tema “Sebarkan Ilmu dengan Berbagi Buku” kami mengharapkan kepada seluruh elemen dapat memberikan bantuan berupa donasi buku. Adapun jenis koleksi buku yang kami harapkan adalah Bidang Keagamaan (Mencakup beberapa bidang ilmu seperti Ilmu Fiqh, Aqidah, Akhlaq dan kitab-kitab (buku) lain penunjang kegiatan pengembangan wawasan keagamaan (Islam).), Bidang Lingkungan Hidup (Mencakup beberapa bidang lingkungan hidup seperti Ekologi, biologi , kelautan, kehutan, perikanan, pertanian, Pengembangan Ekowisata, dan lain-lain yang termasuk dalam buku tentang lingkungan hidup terkhusus Kelautan), dan BidangUmum (Mencakup beberapa bidang seperti Politik, Sosial, Budaya, Ekonomi, Filsafat, Hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang-bidang lain penunjang wawasan umum.)

Jika anda memiliki buku dan mau men-donasikan silahkan bawah langsung atau kirim ke Senat Mahasiswa Kelautan Universitas Hasanuddin di gedung Fakultas Ilmu kelautan dan Perikanan, dan jika berada dalam wilayah makassar hubungi kami di no kontak 085223114084/085244848280 Insya Allah kami akan jemput bukunya.

Tuesday, 26 February 2013

Rapat kerja pengurus Senat mahasiswa Kelautan Unhas Periode 2012-2013


Sabtu dan minggu (23 & 24 Februari 2013) jadi hari yang cerah untuk wilayah kota Makassar. Maklum saja sudah beberapa minggu ini “hujan tidak pakai spasi” kicau salah satu akun di twitter. Cerahnya hari berbanding lurus dengan suasana hati 30 orang pengurus dan KEMA kelautan UH untuk bertandang ke desa Lakkang. Lokasi rapat kerja kali ini tergolong dekat dari kampus Unhas. Cukup menuju ke Kera-kera dan menunggu kapal, insya Allah kita sudah sampai setelah 20 menit penyebrangan.

Rapat kerja ini jadi tolak ukur gairah bersenatria bagi mahasiswa Kelautan UH. Rapat yang dipimpin langsung oleh ketua Senat ini berlangsung selama dua agenda mengenai program kerja. Agenda pertama ialah presentase usulan program kerja tiap departemen yang dipimpin langsung oleh koordinator masing-masing. Setelah itu agenda pembahasan program kerja tadi. Hampir subuh ketika segala agenda rapat usai.

Sekira pukul 08.00 WITA, berkunjung ke bunker peninggalan Jepang jadi agenda. Sesuai dengan rencana tentang bersih-bersih bunker dan sekitarnya pun berlangsung selama sekitar dua jam. Pada kesempatan kali ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada unsur pemerintahan desa Lakkang dan seluruh warga yang telah menerima kegiatan ini. Terkhusus untuk ayahanda Jumakir yang sudi menyediakan rumahnya sebagai base camp panitia.

Akhir kalimat, desa Lakkang adalah destinasi yang cukup baik bagi para penggemar pancing, khususnya air tawar. Terdapat banyak lokasi memancing di lokasi yang cukup dekat dari kampus Unhas Tamalanrea ini. Belum lagi biaya penyebrangan yang hanya Rp. 2.000.




Tuesday, 19 February 2013

Upaya Penyelamatan Lumba-lumba yang kesasar di Sungai Tallo

Sirip Lumba-lumba yang kesasar di Sungai Tallo (baso hamdani)


Rabu malam 13 Februari 2013 kami mendapat kabar dari Baso Hamdani (Mahasiswa Kelautan Angkatan 2008) bahwa dia melihat seeokor mamalia laut yakni lumba-lumba tersesat di sungai Tallo  di sekitar delta lakkang. Baso pun berhasil mengabadikan gambar Lumba-lumba yang tersesat itu. Gambar Lumba-lumba yang tersesat itu pun di upload ke media sosial untuk sharing mengenai kejadian yang baru pertama kali terjadi di sungai Tallo. Menurut warga sekitar, lumba-lumba itu sudah terlihat  3 hari sebelum baso mengabadikan gambarnya.

Setelah mendapatkan kabar tersebut kami dari Senat Mahasiswa Kelautan langsung mempersiapkan diri dan membentuk tim untuk upaya penyelamatan Lumba-lumba yang kesasar di sungai. Seperti yang kami ketahui bahwa sungai merupakan bukan habitatnya karena salinitas (kadar garam) air laut dan air sungai jauh berbeda, ini dapat mengancam kematian bagi Lumba-lumba jika berada di sungai. 

Kamis 14 Februari 2013  tim sebernarnya sudah memastikan untuk melakukan survey langsung ke lapangan, tapi tersendat oleh cuaca yang sangat buruk sehingga memaksa kami untuk mengurungkan niat kami melakukan peninjauan. Tim memutuskan pencarian dilakukan keesokan harinya jika cuaca mulai membaik.

Jumat 15 februari 2013 mulai pagi hari sudah disambut dengan hujan keras dan anging kencang yang melanda Makassar. Tim baru bisa berangkat di sore harinya karena cuaca yang mulai membaik, tim yang beranggotakan 6 mahasiswa kelautan menyusuri sebagian sungai Tallo dengan perahu rakyat. Saat penelusuran kami tidak melitahat Lumba-lumba tersebut karena menurut warga posisinya berpindah-pindah. 

Tim memutuskan untuk singgah di Delta Lakkang untuk mengumpulkan informasi tentang keberadaan lumba-lumba yang kesasar dan tidak adanya kapal yang memadai untuk melakukan pencarian. Informasi dari seluruh warga yang kami tanya membenarkan adanya seekor  lumba-lumba yang berukuran kurang lebih 1 meter berenang di sekitar sungai. Salah seorang warga pun mengatakan hewan mamalia laut ini sudah terlihat lemas dan mengalami luka.
Sabtu 16 Januari kami pun melakukan pencarian karena kami telah mendapatkan bantuan pinjaman speedboat dari ketua Possi Sul-Sel untuk mempermudah pencarian. Pagi yang begitu cerah di jam 09 pagi tim berkumpul di Senat Mahasiswa Kelautan sebelum berangkat ke dermaga Kera-kera untuk menunggu speedboat. 

Setelah speedboat tiba di dermaga Kera-kera kami pun langsung menyusuri sungai Tallo untuk melakukan pencarian karena lagi-lagi Lumba-lumba itu terus berpindah tempat. Dalam pencarian kami pun mencari informasi ke seluruh nelayan yang melintasi sungai Tallo  mengenai posisi terakhir lumba-lumba itu.

Pencarian yang dilakukan selama 5 jam dan menelusuri sungai Tallo dari sekitar jembatan Jl. Perintis hingga ke muara sungai Tallo tim tidak menemukan Lumba-lumba tersesat yang rencananya akan digiring menuju laut sebagai habitat asilnya. Pencarian kami hentikan karena kami mendunga Lumba-lumba itu telah kembali ke laut karena jika mati maka pasti kami telah mendapat bangkainya.

Selasa 19 Februari 2013 kami memutuskan untuk menghentikan pencarian karena dari tanggal 17-18 februari menurut informasi warga lumba-lumba itu tidak terlihat lagi di sungai Tallo. Kami pun berharap jika hewan yang biasa berkoloni ini sudah menemukan teman-teman meraka di laut dengan kemampuan komunikasi lewat suara.

Tim (dok. Anca 08)

Saturday, 9 February 2013

Kampus Sarang Pembodohan

Tahukah kalian tentang sederet bangunan yang berisi beragam fasilitas pembelajaran. Di sana ada refleksi tentang dunia yang sesungguhnya. Ada rakyat, penguasa, aparat hingga penjahat. Itu lah kampus, ada juga yang menganalogikannya sebagai miniatur Negara.
Menjadi tujuan dari beribu-ribu pemuda/i dari penjuru negeri. Sebagai kebanggaan sebagian orang tua di desa maupun kota. Begitu bangganya kalian ketika mengatakan akan ke sana terhadap mereka yang bukan mahasiswa. Tiap pagi sang petugas menyiapkan semuanya, dari membuka pintu, mengepel lantai sampai mengalirkan air. Beberapa saat kemudian datanglah kalian dengan berbagai aroma parfum. Tak terhitung pula berapa merk sepatu berbeda yang kalian kenakan. Masuk kelas, duduk dan sesekali mengutarakan pendapat akan materi yang disajikan oleh dosen. Walau inti dari semua acting kalian di dalam kelas hanyalah paraf absen. Sudahlah kawan, kita sama-sama tak perlu munafik, karena 80% kehadiran menjadi kebutuhan primer dalam kasus ini. Mengapa harus demikian,padahal kalian bukan lagi anak sekolah dasar yang mesti mendapat penjagaan dalam proses pembelajaran. Seakan-akan kalian adalah pembohong kelas kakap.

Saat jeda tiba, kantin(mace) jadi tujuan. Ada pun yang ke perpustakaan ketika ada tugas kajian tentang skripsi. Sambil makan/minum, sesekali terlontar guyonan tak berkelas dari mulut kalian yang notabene akan menyandang gelar sarjana. Jam demi jam berlalu, begitupun dengan pembodohan yang tak jauh dari tempat duduk nyaman kalian. Apakah di tengah permainan domino maupun asiknya BBMan, kalian masih peduli dengan si anu yang dipersulit pengurusan akademiknya, si itu yang dicabut beasiswanya atau pun si dia yang diskorsing.  Mengapa kalian tak pernah belajar untuk peduli. Jika kalian tak mampu belajar tentang kehidupan di kampus ini, maka pulanglah ke rumah. Karena ibu dan ayah adalah guru besar tentang kehidupan. Ingat kata Einsten, dunia ini begitu berbahaya, bukan karena orang-orangnya jahat tapi tidak peduli.

Tiap langkah kali ini adalah benih yang akan dipanen di kemudian hari. Kalau sebagian menilai mereka yang peduli sebagai gila urusan, biarkan saja. Itulah benih yang mereka tebar saat ini. Karena membiarkan pembodohan itu leboh bodoh dari pada bodoh.
Iccankla 09